Top News

sejarah kurban mulai zaman nabi adam AS sampai zaman nabi muhammad SAW


Setiap tanggal 10 dzul hijah umat islam diseluruh dunia bersuka cita merayakan hari raya idul adha, mulai dari arab saudi, mesir, Iran, Malaysia, Indonesia, Amerika serikat sampai eropa. diindonesia sendiri hari raya idul adha lebih akrab dengan sebutan hari raya haji atau hari raya qurban, karena pada hari raya tersebut umat islam yang masuk kategori mampu, mereka berbondong-bondong dari seluruh dunia melaksanakan ibadah haji ketanah suci dan pada hari raya tersebut juga terdapat ritual ibadah qurban Yaitu menyembelih binatang ternak berupa kambing, sapi atau unta.

BAB I

KAJIAN ANALISIS  BAHASA

Kata “idul adha” terambil dari bahasa arab yaitu Kata  عَادَ – يَعُوْدُ – عَوْدًا وَعِيَادَةً yang artinya “kembali” dan kata أَضْحَى yang artinya adalah “binatang yang disembelih pada ritual ibadah tanggal 10 Dzulhijah dan hari tasyrik”. Kemudian kedua kata tersebut digabung dan diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi nama sebuah hari raya yaitu hari raya idul adha. Sedangkan Kata Qurban secara bahasa terambil dari kata قَرُبَ – يَقْرُبُ – قُرْبًا وَ قُرْبَانًا  yang artinya adalah dekat, karena tujuan awal  ibadah qurban adalah mendekatkan diri kepada allah swt dengan menyembelih binatang ternak.[1]


Perintah untuk berqurban terdapat didalam surat al-kautsar ayat 2.[2] Yang berbunyi:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya:

Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).[3]

Secara harfiah, kata nahr  berarti menyembelih, mengalirkan darah hewan kurban

 

BAB II

AWAL MULA DI SYARIATKANNYA QURBAN

a.      Pertemuan nabi adam as dan siti hawa setelah 30 tahun terpisah

Sekitar 8.000 tahun yang lalu nabi adam dan istrinya siti hawa  diturunkan kebumi oleh allah swt dari surga, para sejarawan mengatakan nabi adam diturunkan diindia, sedangkan siti hawa diturunkan dijeddah sebuah kota pelabuhan diarab Saudi sekarang, keduanya diturunkan pada malam hari yang gelap gulita dan terpisah, kemudian adam as mencari siti hawa selama 30 tahun sambil berdoa yang mana doa nabi adam ini diabadikan oleh al-Qur’an surat Al-Ara'f ayat 23 yang berbunyi:

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Artinya:

"Wahai Tuhan kami, kami telah berlaku dzalim pada diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan mengasihi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi."

akhirnya keduanya bertemu di padang arafah tepatnya dijabal rahman.[4] keduanya lalu thafah dika’bah[5] kemudian membangun keluarga dan mengelola bumi melaksanakan tugas dari allah sebagai khalifahnya.

b.      Qurban pertama umat manusia dibumi

Pada suatu hari nabi adam as dan istrinya memberikan pengumuman didepan anak-anaknya bahwa mereka akan menikahkan anak-anaknya.[6] pada saat itu nabi adam memiliki 4 orang anak yaitu qabil, iklima, habil dan labuda. Qabil dan iklma adalah saudara kembar, rupa mereka ganteng dan cantik, sedangkan habil dan labuda juga saudara kembar, yang merupakan adik dari qabil dan iklima, akan tetapi paras mereka biasa saja.

nabi adam as atas petunjuk allah swt disuruh mengawin silangkan mereka, yaitu qabil dinikahkan dengan labuda, sedangkan habil dinikahkan dengan iklima, tentu saja ini ditolak oleh qabil yang tidak terima saudara kembarnya yang cantik jelita yaitu iklima dinikahi oleh habil. Qabil ingin menikahi sendiri saudara kembarnya ini. Nabi adam kemudian membuat sayembara dengan mempersembahkan qurban kepada allah swt, barang siapa yang qurbannya diterima maka dia yang berhak meminang dan menikahi iklima yang cantik ini.

mereka berdua melakukan suatu kurban. Lalu keduanya menaiki bukit dan meletakkan kurbannya masing-masing, setelah itu mereka duduk seraya melihat ke arah kurban tersebut. Habil mengurbankan seekor domba yang gemuk, sedangkan Qabil mengurbankan seikat gandum, tetapi ketika ia menjumpai sebutir gandum yang besar di dalamnya, segera dirontokan dan dimakannya sendiri. kemudian api turun lalu melahap kurban Habil sedangkan kurban Qabil dibiarkan begitu saja (tidak dimakan api). Allah menerima domba qurban milik habil dan menyimpannya di dalam surga selama empat puluh tahun. Domba itulah yang kelak akan disembelih oleh Nabi Ibrahim as untuk menggantikan anaknya ismail yang akan disembelih.

Peristiwa ini diabadikan oleh al-Qur’an surat  Al Maidah ayat : 27

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya:

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil):"Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil:"Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa". [7]

c.       Ketika nabi Ibrahim berdoa

Nabi Ibrahim hidup sekitar 1.000 tahun setelah banjir nabi nuh atau 3.000 tahun setelah nabi adam diturunkan. Awal mula disyariatkannya berkurban adalah ketika nabi Ibrahim dan istrinya sarah selamat dari kobaran api raja namrudz, beliau berdua kemudian pergi ke mesir, lalu pergi lagi ke tanah palestina. Tetapi sebelum nabi Ibrahim dan siti sarah pergi dari mesir mereka berdua diberikan hadiah berupa budak wanita yang bernama hajar .

Singkat cerita nabi Ibrahim dan istri beliau sarah yang sudah menua tidak kunjung dianugrahi seorang anak, saat itu umur nabi Ibrahim adalah 86 tahun. kemudian beliau berdoa agar diberikan seorang anak, kejadian ini diabadikan oleh al-Qur’an surat As-saffat ayat: 100 yang berbunyi

رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Artinya:

Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.[8]

Taklama  setelah nabi Ibrahim berdoa, atas inisiatif istri beliau sarah hajar budak perempuanya diberikan kepada suaminya untuk dinikahi dan allah swt mengabulkan doa beliau. akan tetapi yang mengandung bukan sarah istri pertama beliau, justru yang mengandung adalah hajar yaitu istri kedua beliau mantan budak perempuan milik sarah. hal ini disebutkan didalam al-Qur’an surat as-saffat ayat 101

فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ

Artinya:

Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail).[9]

Dengan kelahiran putra petamanya ini tentu beliau sangat gembira, beliau sangat sayang kepada putra pertamanya ini, beliau menamainya ismail,[10]  kebahagiaan itu ternyata tidak berlangsung lama, hingga hari itu pun  datang.

d.      Padang pasir yang gersang

Tak berselang lama beliau kembali diuji oleh allah, sarah istri pertamanya cemburu dan gundah gulana, betapa tidak sekian lama menginginkan putra ternyata justru hajarlah yang mengandung anak nabi ibrahim yaitu mantan budak perempuannya. sarah kemudian meminta kepada nabi Ibrahim agar menjauhkan  hajar dan putranya dari dirinya. dengan meminta bimbingan kepada allah swt maka nabi Ibrahim membawa ismail dan ibunya kesuatu daerah yang kering tandus yang sangat jauh dari negeri asalnya palestina. Tempat kering nan tandus ini  kelak dinamai mekkah. Ketika nabi ibrahim mendapati tempat yang dimaksud adalah suatu lembah yang kering tandus yang sepanjang mata memandang hanya ada padang pasir dan bebatuan, nabi Ibrahim sangat bersedih hati.

e.       Dialog penuh harap dan cemas

Setelah memberi bekal kepada hajar sekantong kurma dan air nabi Ibrahim segera pamit dan berbalik.

·         hajar memburunya dan berkata “wahai Ibrahim hendak kemana kau” !

·         akan tetapi Ibrahim tidak menoleh dan terus berjalan pergi meninggalkan hajar seorang diri dan putranya

·         hajar gelisah ia ulangi pertanyaanya “akankah engkau tinggalkan kami digurun yang tidak ada orang dan tidak ada apa apa ?”

·         Ibrahim terus berlalu

·         Hajar semakin panik dan berkata lagi “apakah allah yang memerintahkanmu untuk ini ?”

·         Sambil berlalu nabi ibrahim menjawab singkat “iya”

·         Hajar hanya bisa pasrah dan bergumam “ jika demikian allah swt tidak akan menelantarkan kami”[11]

Ibrahim tetap tidak menoleh hingga sampai dibalik jalan perbukitan ditempat yang tidak terlihat oleh istrinya beliau menghadap qiblat dan berdoa yang mana doa ini diabadikan oleh al-Qur’an surat Ibrahim Ayat 37

رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ

Artinya:

Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.

f.       Asal usul sumur zam-zam

Siti Hajar yang sedang bersedih karena ditinggal sendirian oleh suaminya ditempat yang sunyi dan gersang tersebut, dia lalu menyusui anaknya dan meminum bekal air tadi. ketika semua bekal telah habis dan anaknya menangis kehausan, sedangkan kantong susu ibunya telah kering, siti hajar lalu mencari air dengan menaiki bukit shafa, tapi disana tidak ada apa-apa dan kembali turun kelembah, kemudian menaiki bukit sebelahnya yaitu bukit marwa berharap ada air atau orang yang mau menolongnya tapi juga tidak ada apa-apa, beliau pergi bolak balik dari bukit shafa dan marwa sebanyak 7 kali, dan inilah asal muasal sa’I dalam ritual ibadah haji yaitu pergi bolak balik dari bukit shafa menuju bukit marwa sebanyak 7 kali.

Setelah siti hajar kelelahan, kemudian beliau duduk bersimpuh disamping putranya yang sedang menangis. Siti hajar bergumam dalam hati “jika kau bisa memberi petolongan, maka tolonglahkami !” tak lama kemudian ismail bayinya ini yang sedang menagis kehausan  sambil menghentakan kakinya kebumi tiba-tiba dari bumi tersebut munculah mata air yang jernih, hajar melihat kejadian tersebut senang bukan kepalang, beliau berkata “zami-zami” yang artinya berkumpulah. beliau kemudian minum air tersebut sambil berlinang air mata dan memberi minum putranya. ternyata allah swt tidak meninggalkan mereka berdua.

Beberapa saat kemudian ada rombongan suku jumhur yaitu salah satu suku arab pengembara, karena melihat burung yang terbang sambil berputar-putar diatas sumur zam-zam tersebut mereka pasti meyakini ditempat itu ada sumber mata air, benar saja ternyata disana ada sumber mata air dan disampingnya ada ismail yang masih bayi dan ibunya yaitu siti hajar, kemudian suku jumhur meminta izin untuk mendirikan tempat dan pemukiman disamping sumur zam-zam tersebut. siti hajar pun mengizinkannya, lalu mereka hidup berdampingan sampai ismail besar dan diangkat menjadi nabi.[12]

g. Mimpi itu nyata

Setelah sekian lama nabi Ibrahim rindu ingin mengunjungi ismail dan siti hajar yang dulu ditinggalkan di mekkah. yang ketika itu mekah masih kering kerontang, namun sekarang mekah telah ramai. disana sudah banyak rumah yang berdiri, ismail telah tumbuh menjadi remaja yang gagah berani dan sholeh. Setelah menyiapkan perbekalan, nabi Ibrahim kemudian pergi ke mekah untuk menemui anak dan istrinya tersebut, disana ketiganya melepaskan rasa rindu setelah sekian lama berpisah. tidak berlangsung lama kebahagiaan itu terjadi, allah kembali menguji nabi Ibrahim dengan meyuruhnya menyembelih putranya tersebut lewat sebuah mimpi. [13]

Nabi Ibrahim menuruti printah allah swt tersebut, beliau lalu mengajak putranya ini berjalan-jalan keluar kota makkah dengan menggandeng ismail sambil menenteng seutas tali dan sebuah pedang.

·         ibrahaim berkata: “mari jalan-jalan nak untuk berkurban kepada allah !”

·         Ismail menjawab: “dimana qurbannya ayah ? sambil berkata riang nan polos”

·         Ibrahim yang sedari tadi melamun tersadar dan dengan berat hati mengatakan: "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu !"

·         Lantas Ismail meminta Ayahnya untuk melakukan perintah Allah itu. "wahai bapakku, kerjakan lah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar,"

Keduanya berserah diri, Ibrahim memabaringkan putranya. ismail menatap sayu pada bapaknya. Bibirnya terkatup rapat, lalu pelan-pelan kalimat terakhirnya terucap: wahai ayah kuatkan ikatanku! sehingga aku tak bergoncang gongcang. Sisingkan lengan bajumu! Agar tidak belepotan dengan darahku dan pahalaku bisa berkurang. Dan jika ibu melihat, ia akan menangisiku. Tajamkan golokmu ! segerakan saat menggerakan golok pada tenggorokanku! Agar kematian lebih mudah bagiku karena maut itu amat menyakitkan. Jika ayah sampai pada ibu, sampaikan salamku dan jika ayah merestuiku berikan bajuku agar jadi pelipur saat ia mengingatku“

“baiklah wahai putraku! Engkau telah menolongku menjalankan perintah allah,” pungkas Ibrahim menenangkan tangis putranya sambil Mencium keningnya sebagai salam perpisahan. Ibrahim memperkuat ikatanya. ismail terus menangis, goloknya ia pegang erat, ia tempelkan pada leher anaknya, berdesir hatinya, lalu dengan kepasrahan ia gerakan dengan kuat. Diluar dugaan goloknya ternyata tidak dapat menggores daging anaknya.

ismail berkata lirih, “balikkan wajahku, ayah ! sungguh ketika engkau melihat wajahku, engkau menjadi kasihan. Dan engkau jadi sedih”. Ibrahim menelungkupkan putranya, kemudia ia iriskan goloknya ditengkuk anaknya. Tiba-tiba goloknya terpelanting bersamaan dengan itu dari kejauhan terdengar seruan, “wahai Ibrahim ! kau telah bersungguh sungguh membenarkan mimpimu.”

Ibrahim kaget dan berpaling untuk melihat asal suara. disitu telah ada jibril membawa domba sambil mengucap takbir, Ibrahim membalas dengan tahlil, lalu putranya dengan tahmid. Kemudian ibrahim membawa domba yang dibawa Jibril dan menyembelihnya dimina, domba itu adalah domba surga milik habil dahulu. Kejadian penyembelihan ismail ini diabadikan oleh al-qur’an surat as-shaffat ayat 102 sampai 107.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102) فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (103) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (107)

Artinya:

102. Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."

103. Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah).

104. Lalu Kami panggil dia, "Wahai Ibrahim!

105. sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu." Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.

107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

g.      Qurban dimasa islam

Tradisi kurban dimasa nabi Ibrahim dan nabi ismail as ini terus dilestarikan oleh suku arab selaku penerus nabi ismail. Suku-suku arab setiap bulan dzul hijjah selalu berkumpul disekitar ka’bah yang dahulu dibangun oleh nabi Ibrahim dan nabi ismail as tersebut untuk berqurban. Dimasa-masa jahiliyah kebanyakan orang arab telah tersesat dalam jurang paganisme yaitu berqurban untuk berhala-berhala sesembahan mereka, namun dimasa nabi Muhammad dimurnikan lagi seperti zaman nabi Ibrahim dan ismail yaitu berqurban untuk allah swt guna mendekatkan diri kepadanya saja.

·         dalil-dalil berqurban

1. suratAl Kautsar ayat 2

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ

Artinya:

 "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.”

2. Al Hajj ayat 34

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَ

Artinya:

"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)."

3. Al-Hajj ayat 37

لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”

 

BAB III

BEBERAPA CATATAN

·         Nabi adam diturunkankebumi pada tahun 6.000 SM seperti catatan dalam kitab perjanjian lama

·         Allah swt menciptakan nabi adam dari seluruh permukaan bumi lalu adam berketurunan sesuai asal bumi itu, diantaranya ada yang berkulit merah, hitam, putih atau antara keduanya, ada yang  keras, halus atau antara keduanya sesuai warna dan jenis tanah tersebut.

·         Nabi adam dinamai adam karena dia diciptakan dari permukaan bumi yang bahasa arabnya adim al-ardh

·         Nabi adam berketurunan dibumi konon mencapai 40 kembar dampit, diantaranya adalah qabil yang membunuh habil, setelah tragedy pembunuhan tersebut nabi adam tidak dapat tersenyum selama 100 tahun

·         5 tahun setelah teragedi tersebut nabi adam dikaruniai seorang anak, tidak seperti azimnya anak adam yang lain yang biasanya kembar, kali ini anaknya tidak memiliki kembar dampit, maka nabi adam menamainya syits (anugrah dari allah)

·         Nabi adam hidup dibumi hingga usia 930 tahun, saat itu keturunannya telah mencapai 40.000 orang.

·         Ismail artinya orang yang dapat mendengar firman-firman tuhan

·         al-baghawi menceritakan dari as-siddy: saat nabi Ibrahim diberi kabar gembira bahwa dia akan dikaruniai seorang anak spontan beliau berujar: “jika benar ia akan kukurbankan.” Oleh karena itu allah mengujinya dengan memerintahkan menyembelih nabi ismail saat ismail tumbuh remaja.

·         Konon domba yang dijadikan ganti kurban nabi ismail adalah domba yang dahulu habil qurbankan saat beromba dengan qabil.

·         Teka-teki mengenai siapa yang disembelih masih menjadi perdebatan apakah ismail atau ishaq, orang kan’an menganggap yang disembelih adalah ishaq, hal ini didukung oleh: ali, ibn mas’ud, ka’ab, muqotil, qotadah, ikrimah dan as-sydi, adapun ibn abbas mengatakan ia adalahismail sebagaimana pendapat said bin musayyab, as-syi’bi, al-hasan, mujahid.

 

REFERENSI

  Munawwir, Ahmad warson. 1984. Kamus al munawwir arab Indonesia terlengkap. Yogyakarta: PUSTAKA PROGRESSIF

  Asep Supianudin. 2020. Iduladha dan Linguistik. ketua Prodi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (internet) Tersedia di:

https://bsa.uinsgd.ac.id/blog/2020/07/31/iduladha-linguistik/

  hakim, H. taufiqul. 2004. KAMUS AT-TAUFIQ. Bangsari: amtsilati

  Marzuki, Kastolani. 2020. Kisah Qabil-Habil, Tragedi Pembunuhan Pertama Manusia di Dunia. (internet) tersedia di: https://jateng.inews.id/berita/kisah-qabil-habil-tragedi-pembunuhan-pertama-manusia-di-dunia/2 diakses pukul: 14:20

  https://tafsirweb.com/8222-quran-surat-as-saffat-ayat-100.html

  https://id.theasianparent.com/sejarah-qurban-dalam-islam

  Ismael, ibn. 2012. Sang penyeru. Kediri: TETES PUBLISHING



[1] Munawwir Ahmad warson. 1984. Kamus al munawwir arab Indonesia terlengkap. Yogyakarta: PUSTAKA PROGRESSIF

[2] Asep Supianudin. 2020. Iduladha dan Linguistik. ketua Prodi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (internet) Tersedia di:

https://bsa.uinsgd.ac.id/blog/2020/07/31/iduladha-linguistik/

[3] hakim, H. taufiqul. 2004. KAMUS AT-TAUFIQ. Bangsari: amtsilati

[4] Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, menyatakan, Adam akhirnya berjumpa dengan Hawa di Arafah, tepatnya di Jabal Rahmah. Setelah itu, mereka berdua melaksanakan tawaf dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kal.

[5] Al-Qurthubi meriwayatkan, orang yang pertama kali membangun Ka'bah adalah Adam AS. Sementara itu, Ali bin Abi Thalib Radiyallahu Anhu (RA) berkata, ''Allah memerintahkan para malaikat untuk membangun sebuah rumah di bumi dan agar mereka mengelilinginya (tawaf). Ini terjadi sebelum penciptaan Adam. Kemudian, Adam melanjutkan pembangunan Ka'bah dan melaksanakan tawaf. Lalu, para nabi sesudah Adam pun turut mengikuti apa yang pernah dilakukan Adam AS. Kemudian, pembangunan Ka'bah disempurnakan oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya, Ismail AS.

Nashrullah, nashih. 202. turunnya Adam dan Hawa dari Surga dalam Catatan Alquran.

[6] Nabi adam diturunkan kebumi kurang lebih sekitar 6.000 tahun SM hal ini termuat dalam kitab perjanjian lama vesi yunani yaitu kitab saptuaginta

[7] Marzuki, Kastolani. 2020. Kisah Qabil-Habil, Tragedi Pembunuhan Pertama Manusia di Dunia. (internet) tersedia di: https://jateng.inews.id/berita/kisah-qabil-habil-tragedi-pembunuhan-pertama-manusia-di-dunia/2 diakses pukul: 14:20

[10] Ismail artinya orang yang dapat mendengar firman-firman tuhan

[11] Ismael, ibn. 2012. Sang penyeru. Kediri: TETES PUBLISHING

[12] Ismael, ibn. 2012. Sang penyeru. Kediri: TETES PUBLISHING

[13] Beliau ingat nadzarnya beberapa tahun silam, al-baghawi menceritakan dari as-siddy: saat nabi Ibrahim diberi kabar gembira bahwa dia akan dikaruniai seorang anak spontan beliau berujar: “jika benar ia akan kukurbankan.”

Post a Comment

Previous Post Next Post