Top News

04. said bin jubair_serial 60 biografi ulama salaf


Daftar isi

 

Pendahuluan. 1

1. Nama dan kelahirannya. 2

2. Sanjungan Para Ulama Terhadapnya. 3

3. Ibadahnya. 4

4. Tawakal dan Rasa Takutnya kepada Allah. 5

5. Cobaan yang Menimpanya. 6

6. Keahliannya dalam Bidang Tafsir. 8

7. Guru dan Murid-muridnya. 10

8. Beberapa Mutiara Perkataannya. 11

9. Meninggalnya. 12

 

 

Pendahuluan

kita masih dalam serial 60 biografi ulama salaf terkemuka. Tokoh kita kali ini termasuk salah seorang imam kaum muslimin. Dia sangat terkenal dengan ibadah dan tangisannya, hingga matanya rabun karena seringnya menangis ketika sholat malam. Dia adalah salah seorang wali dari wali-wali Allah yang sholeh, yang dikabulkan doa-doanya, Yang meninggal dalam keadaan syahid, inilah Said bin Jubair.

 

1. Nama dan kelahirannya

Nama lengkapnya adalah: Said bin Jubair bin Hisyam AI-Asadi AI-Walibi, Abu Muhammad, dipanggil pula dengan Abu Abdillah, Dia adalah seorang imam, AI-hafidz, ahli tafsir dan salah seorang yang mati syahid. para sejarawan Tidak ada yang mengetahui tempat dan waktu kelahirannya, Mereka hanya menjelaskan bahwa beliau terbunuh pada bulan Sya'ban tahun 95 Hijriyah. Jika melihat tahun kematiannya maka bisa disimpulkan dia dilahirkan pada tahun 38 Hijriyah, karena pada waktu meninggalnya beliau berumur 57 tahun. Jika melihat tahun kematiannya maka bisa disimpulkan dia dilahirkan pada tahun 38 Hijriyah, karena pada waktu meninggalnya beliau berumur 57 tahun.

 

2. Sanjungan Para Ulama Terhadapnya

Diceritakan Dari Amr bin Maimun dari ayahnya, dia berkata, "Said bin Jubair benar-benar telah meninggal dunia, dan tidak seorang pun di muka bumi ini kecuali pasti memerlukan ilmunya.”

Ja'far bin Abi Al-Mughirah berkata "Jika ada penduduk Kufah yang meminta fatwa kepada İbnu Abbas, dia biasanya berkata, "Bukankah di antara kalian terdapat İbnu Ummu Ad-Duhama? Maksudnya Said bin Jubair.”

Aslam Al-Munqiri, berkata, "Dari Said bin Jubair, dia berkata, "Ada seseorang datang menghadap Ibnu Umar dan bertanya kepadanya tentang ilmu Faraidh atau ilmu waris, maka Ibnu Umar berkata, "Tanyakanlah kepada Said bin Jubair, karena dia lebih tahu tentang ilmu berhitung daripada saya, dia sangat ahli di bidangnya dan dapat membagi sesuai dengan ketentuan ilmu faroidh."

Abu Al-Qasim Hibatullah bin Al-Hasan Ath-Thabari berkata, "Dia adalah orang yang dapat dipercaya dan merupakan imam serta Hujjah.” hujah artinya adalah yang dapat dijadikan rujukan dalam setiap persoalan agama.

Ibrahim An-Nakha'i berkata, “sesudah said bin jubair meninggal, tidak ada seorangpun yang sebanding dengannya dalam hal kecerdasannya.”

Khushaif, berkata, "Orang yang paling tahu tentang ilmu-ilmu Al-Qur’an adalah Mujahid, yang paling tahu tentang haji adalah 'Atha, yang paling tahu tentang hukum halal dan haramnya suatu perkara adalah Thawus bin Kaisan, yang paling tahu tentang Thalaq adalah Said bin Al-Musayyib, dan yang paling bisa mengkombinasikan dan menguasai semua disiplin ilmu tersebut adalah Said bin Jubair."

 

3. Ibadahnya

Said bin Jubair adalah orang yang banyak berdzikir kepada Allah, dia setiap tahun melakukan ihram dua kali, sekali untuk ibadah ihram dan yang lain untuk ibadah haji, setiap malam menjelang pagi dia selalu berdzikir hingga masuk waktu sholat subuh. Disetiap 10 malam terakhir pada bulan ramadhan yang merupakan saat-saat yang paling tepat untuk beribadah, dia selalu qiyamullail alias beribadah semalam suntuk. Ketika said bin jubair sedang sholat dia bagaikan batu yang kokoh maksudnya adalah sangat khusu’ sebagaimana yang diceritakan oleh  Abdullah bin Muslim bin Hurmuz. Dalam beberapa kesempatan dalam sholatnya said bin jubair sering mengulang-ulang ayat 281 dari surat al-baqoroh yang berbunyi:

وَاتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِ ۗثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

Artinya:

"Dan Peliharalah dirimu dari (adzab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itü kalian semua dikembalikan kepada Allah, kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dirugikan. " (Al-Baqarah: 281)

Dari Al-Qasim Al-A'raj, dia berkata "Said bin Jubair sering menangis pada malam hari (saat shalat malam) hingga penglihatannya rabun."

 

4. Tawakal dan Rasa Takutnya kepada Allah

Diceritakan Dari Musa bin Rafi', dia berkata "Aku pernah menemui Said bin Jubair di Makkah, dan saat itü dia sedang merasakan sakit kepala yang amat sangat. Kemudian seseorang yang ada di dekatnya berkata kepadanya, "Apakah Anda mau aku panggilkan seseorang yang bisa memberimu mantra-mantra untuk mengusir penderitaanmu ini?” Said bin Jubair menjawab "Aku tidak memerlukan mantra.” Kemudian Said bin Jubair berdoa "Sesungguhnya aku memohon untuk diberikan tawakal yang sebenar-benarnya kepada Engkau dan aku selalu berbaik sangka kepada-Mu ya Allah.

 

5. Cobaan yang Menimpanya

Sa’id bin jubair hidup dimasa pemerintahan bani umayyah yang terkenal kejam dan dzolim, terutama gubernurnya yang bernama  Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi. Sa’id bin jubair bersama İbnul Asy'ats berani melawan kekejaman Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi hingga akhirnya mereka berdua kalah dan harus bersembunyi dari desa-kedesa, kota-kekota selama 12 tahun. sampai akhirnya tertangkap oleh anak buah Al-Hajjaj yang bernama Khalid bin Abdillah Al-Qusairi. said bin jubair kemudian diserahkan kehadapan al-hajjaj dalam keadaan diborgol dan dirantai. Pada waktu itu ada seseorang yang menangisinya, lalu said berkata kepada orang tersebut “Apa yang membuatmu menangis?" Lelaki itu berkata, "Musibah yang telah menimpa Anda," lalu Said berkata, "Janganlah kamu menangis!, dalam putusan Allah ini memang harus terjadi." Kemudian said membaca ayat,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

Artinya:

"Tidak ada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi allah" (Al-Hadid: 22)

Sebelum said akan dieksekusi mati dia meminta izin kepada al-hajjaj untuk melakukan sholat dua rokaat, akan tetapi al-hajjah berkata kepada algojonya "Hadapkan dia ke arah kiblat orang-orang kristen." Said lalu membaca sebuah ayat,

وَلِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya:

"Dan kepunyaan Allahlah Timur dan Barat, maka kemana pun kamu menghadap, di situlah wajah Allah. Sungguah allah maha luas maha mengetahui " (Al-Baqarah: 115)

setelah itu said bin jubair meninggal dengan cara dipenggal kepalanya.

 

6. Keahliannya dalam Bidang Tafsir

Said bin Jubair adalah murid senior Ibnu Abbas, sahabat nabi yang ahli dalam tafsir Al-Qur'an. berikut ini sebagian contoh penafsiran Said bin jubair terhadap ayat-ayat al-qur’an

1. فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ

"Ingatlah Aku niscaya Aku akan mengingat kalian. " (Al-Baqarah: 152)

Mengenai ayat ini Said berkata, "Maksudnya, ingatlah Aku dengan mentaati-Ku, niscaya Aku akan mengingat kalian dengan ampunan-Ku."

2. اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا 

Artinya:

Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan.

Lafadz مَا قَدَّمُوْا yang secara harfiyah artinya sesuatu yang telah lewat pada diri kalian diartikan oleh said bin jubar dengan apa yang mereka lakukan." Tampaknya al-qur’an terjemahan versi kementrian agama  mengikuti penafsiran said bin jubair.

3. وَاذْكُرْ عِبٰدَنَآ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ اُولِى الْاَيْدِيْ وَالْاَبْصَارِ

Artinya:

Artinya:

Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Yakub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi).

Secara harfiah kata الْاَيْدِيْ artinya adalah tangan-tangan atau beberapa tangan, karena kata tersebut merupakan jamak dari kata اليد artinya tangan. sedangkan kata وَالْاَبْصَارِ adalah pandangan mata, tapi dalam hal ini said mentakwil dua kata tersebut.

 

Said berkata, "Maksud الْاَيْدِيْ  adalah kekuatan yang terdapat dalam ilmu pengetahuan, dan وَالْاَبْصَارِ adalah penglihatan terhadap apa yang telah mereka lakukan terhadap agama mereka." Tampaknya terjemahan al-Qur’an versi kementrian agama juga mengikuti penafsiran said ini.

7. Guru dan Murid-muridnya

Guru-Gurunya antara lain: Anas bin Malik, Adh-Dhahhak bin Qais AlFahri, Abdullah bin Az-Zubair, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab, Abdullah bin Mughaffal, Adi bin Hatim, Amr bin Maimun AlAudi, Abu Said Al-Anshari, Abu Musa Al-Asy'ari, Abu Hurairah dan Sayyidah Aisyah."

Murid-muridnya antara lain: kedua puteranya yaitu Abdul Malik dan Abdullah, Ya'la bin Hukaim, Ya'la bin Muslim, Abu Ishaq AsSubai'i, Abu Az-Zubair Al-Makki, Adam bin Sulaiman, Asy'ats bin Abi AsySya'tsav, Ayyub, Bakir bin Syihab, Tsabit bin 'Ajalan, Hubaib bin Abi Tsabit, Ja'far bin Abi Wahsyiah, Ja'far bin Abi Al-Mughirah, Al-Hakam bin 'Utaibah, Hushain bin Abdirrahman, Sammak bin Harb, Al-A'masy, Ibnu Khutsaim, Dzarr bin Abdullah Al-Murbi'i, Salim Al-Afthas, Salamah bin Kahil, Thalhah bin Musharrif, Abdullah bin Sulaiman, 'AthaN bin As-SaNib, Amr bin Abi Amr Maula Al-Muthalib, Amr bin Murrah, Al-Qasim bin Abi Bazzah, Muhammad bin Sauqah, Manshur bin Al-Mu'tamir, Al-Minhal bin Amru, Al-Mughirah bin Syu'bah, Wabrah bin Abdirrahman dan Khalaq.

 

8. Beberapa Mutiara Perkataannya

·       Sesungguhnya rasa takut itu hanyalah kepada Allah dan rasa takut Anda itu hendaknya dapat menghalangi antara Anda dan perbuatan maksiat, karena itulah takut yang sebenarnya.

·       Dzikir Adalah taat kepada Allah. Barangsiapa yang taat kepada Allah, maka dialah orang yang berdzikir kepada-Nya, dan barangsiapa yang tidak mentaati-Nya, maka dia bukanlah orang yang berdzikir kepadaNya, walaupun dia memperbanyak membaca AI-Qur’an dan bertasbih

·       Sesungguhnya menyebarkan ilmu pengetahuan lebih aku sukai daripada aku harus membawanya ke kuburanku.

·       Tanda-tanda binasa manusia adalah Jika ulama mereka telah pergi dipanggil menghadap Allah yang Maha kuasa

·       Sesungguhnya mencambuk kepalaku dengan beberapa cambukan adalah lebih aku sukai daripada harus berbincang-bincang di saat khatib sedang berkhutbah pada hari Jum'at.

 

9. Meninggalnya

Said bin jubair meninggal pada bulan Sya'ban tahun 93 Hijriyah dalam umur 57 tahun. Meningalnya akibat dibunuh oleh al-hajjah bin yusuf ats-saqafi seperti yang sudah saya ceritakan diatas. Beliau meninggal dalam keadaan dipenggal kepalanya akibat kalah perang melawan sang dictator tersebut. yang terkenal kejam dimasa dinasti umayyah. Bahka beliau sudah memprediksi sendiri kematiannya dengan berkata kepada putranya  "Ayahmu  tidak akan ada setelah mencapai umur 57 tahun”. Semoga allah swt mengampuni semua dosanya dan menerima semua amal kebaikannya dan menempatkannya bersama orang-orang yang mulia.


simak penjelasan materi diatas versi youtube




Post a Comment

Previous Post Next Post