Top News

KUTUKAN SABDO PALON HANYA MITOS, JANGAN TAKUT

KUTUKAN SABDO PALON HANYA MITOS, JANGAN TAKUT

 

PENDAHULUAN

Pada tahun 1478 M kerajaan majapahit yang kondisinya sudah lemah, diserang oleh raden fatah. beliau adalah raja pertama kesultanan demak bintoro yang merupakan kerajaan islam pertama yang berdiri ditanah jawa.  raden fatah juga merupakan anak kandung dari raja majapahit yang terakhir yaitu raja brawijaya ke-5. Dalam peperangan tersebut Majapahit akhirnya kalah dan Raja majapahit yang terakhir yaitu raja Brawijaya ke-5 melarikan diri kearah timur. Ditengah pelarian tersebut dia bertemu dengan sunan kali jaga kemudian berdialog panjang lebar dengannya, setelah melakukan perenungan yang cukup mendalam, akhirnya raja majapahit yang terakhir yaitu raja brawijaya ke-5 memutuskan untuk masuk islam.

 Simak penjelasan materi tulisan ini versi youtube



BAB I

MENGENAL SOSOK SABDA PALON

Masuk islamnya raja brawijaya ke-5, membuat sabdo palon marah besar. Siapakah sabdo palon ini ? Dia adalah seorang biksu budha sekaligus penasehat agung dikerajaan majapahit. Sabdo palon marah besar kepada raja brawijaya ke-5 karena dianggap telah menghianati ajaran leluhurnya dan masuk agama islam yaitu agama yang menurut sabdo palon adalah agama yang ajarannya menggantung atau dharma yang menggantung alias tidak jelas. Makanya buku yang menceritakan kisah ini dinamakan dharma gandul artinya ajaran yang menggantung alias tidak jelas.

 

BAB II

ASAL USUL KUTUKAN SABDA PALON

Didalam kitab dharma gandhul, Sabdo palon marah besar, dia mengejek, menghina dan menghujat raja brawijaya ke-5 karena telah dianggap menghianati ajaran leluhurnya dan memilih untuk masuk agama islam. Walau dihujat demikian kasar, Raja Brawijaya ke-5 tetap diam dan tidak melawan guru sekaligus penasehatnya tersebut, karena sangat menghormatinya. Setelah mendapati keteguhan hati Raja Brawijaya ke-5, untuk tetap memeluk islam. Sabdo Palon akhirnya menyerah dan mengatakan: “baiklah kalau seperti itu, saya akan pergi dari sini, saya tidak mau ikut campur lagi terhadap kerajaan-kerajaan dijawa, tugas saya sudah selesai untuk saat ini, tetapi saya bersumpah, 500 tahun dari sekarang saya akan kembali kesini untuk membawa kembali ajaran budhi dan menegakannya lagi ditanah jawa dan mengusir orang-orang islam dari sini.”

Tak lama setelah Sabdo Palon bersumpah seperti itu, dia berubah menjadi cahaya dan kemudian terbang melesat kearah timur. arah timur yang dimaksud mungkin adalah alas purwo dan dia menjadi penguasa alam lelembut yang ada disana. Ada yang mengatakan arah timur yang dimaksud adalah pulau bali dimana dia akhirnya mempertahankan ajaran leluhur disana.

 

BAB III

KUTUKAN SABDO PALON HANYALAH MITOS

Kisah sabdo palon, noyo genggong yang ada didalam kitab Darma gandhul dan gatholoco tidak bisa dijadikan sumber maupun rujukan sejarah. Hal ini sudah disepakati oleh hampir semua ahli sejarah, jadi bagi saya kisah kutukan sabdo palon adalah fiktif atau mitos atau kisah palsu. Ada beberapa argument terkait masalah ini.

 

1. Kitab Darma Gandul termasuk karya sastra jawa baru

Kitab Darma Gandul termasuk karya sastra jawa baru dengan tembang macapat, Kitab ini ditulis pada sabtu legi 23 Ruwah tahun 1830 dalam kalender jawa, dengan condro sangkala “wuk guneng ngesthi nata” atau pada tanggal 16 Desember tahun 1900 M. Apa itu karya sastra jawa baru ? karya sastra jawa baru adalah karya sastra yang ditulis pada era mataram islam yang meliputi kartasura, Surakarta, dan Yogyakarta. Sebagai karya sastra jawa baru ia tidak bisa dijadikan sebagai rujukan sejarah untuk tema yang menceritakan kejatuhan majapahit. Karena ia ditulis ratusan tahun setelah majapahit runtuh. Seperti contohnya saya menulis biografi atau sejarah hidup mbah nya mbah saya ya pasti ngarang mana mungkin saya tau kehidupan mbahnya mbah saya.

 

2. Penulis kitab Darma Gandul tidak jelas

Kitab Darma Gandul ditulis oleh orang yang tidak jelas atau anonymous. kitab tersebut ditulis oleh orang yang bernama kalam wadhi, tapi itu hanya nama samaran atau nama pena saja. arti Kalam wadhi sendiri adalah informasi atau perkataan rahasia, maka jelas sekali isi kitab ini tidak bisa diverifikasi kebenarannya, karena penulisnya sendiri tidak jelas dan tidak diketahui. Setelah ditelusuri oleh beberapa sejarawan diketahui nama asli kalam wadhi adalah Abdullah. orang jawa mengucapkannya ngabdullah. Dia berasal dari pathi. karena dia sangat miskin kemudian dia murtad, masuk agama nasrani. Lalu namanya diganti menjadi ki tunggul wulung kemudian dia pindah ke kediri dan dibina oleh seorang misionaris yang bernama colen di mojo agung jombang. Orang inilah yang menulis serat sabdo palon dan gatholoco yang isinya terdapat cerita mitos sabdo palon noyo genggong.

 

3. Darmo Gandul isinya hanya copas dari babad Kediri

beberapa sejarawan melacak isi kitab ini terinspirasi dari babad Kediri. Menurut professor g.w.j drewes didalam bukunya the struggle between javanism and islam as illustrated by the serat dermagandul menyebutkan serat Darmagandhul alur ceritanya sama dengan babad Kediri. Babad Kediri sendiri ditulis tahun 1832 M, akan tetapi babad Kediri ini kurang popular maka diproduksi ulang dalam kitab Darmagandhul. babad Kediri juga tidak bisa dijadikan rujukan dan sumber sejarah, karena dikarang ratusan tahun setelah maja pahit runtuh dan termasuk karya sastra jawa baru. Babad Kediri ditulis oleh mas ngabei purba wijaya yang mengaku tidak tahu apa-apa tentang sejarah Kediri tetapi ia mendapatkan bantuan dari jin yang bernama kyai Butolacaya yang bercerita melalui medium Ki Dermakandha dan Ki Sondong.

 

4. babad Kediri adalah pesanan penjajah

Awal mulanya adalah ketika perang diponegoro berakhir pada tahun 1830 M, pengikutnya tidak berhenti melakukan perlawanan. mereka tetap berjuang dengan sastra, kesenian, cerita-cerita, bahkan mitos-mitos tentang kesaktian dan kepahlawanan pangeran diponegoro. Hal ini disadari oleh pemerintah belanda, kemudian pemerintah belanda merekrut orang jawa yang hebat dalam bidang sastra untuk kemudian menulis sebuah karya sastra yang isinya melawan balik pengaruh pangeran diponegoro dan para pengikutnya, maka disusunlah babad Kediri.  Hal ini dilakukan oleh pemerintah belanda sebab belanda hampir bangkrut karena kas Negara terkuras habis demi membiyayai perang diponegoro tersebut. makanya agar perang tersebut tidak terulang lagi, disusunlah babad Kediri oleh mas ngabei purba wijaya atas pesanan pemerintah belanda pada tahun 1832 M tepat 2 tahun setelah perang diponegoro berakhir, Tujuannya adalah untuk melemahkan semangat islam agar mudah diadu domba, karena waktu itu antara islam dan jawa hampir tidak bisa dipisahkan sudah menjadi satu yang dalam istilah jawanya nyawiji.

Contoh kerancuan dalam babad Kediri adalah yang menyerang kerajaan majaphit yaitu kesultanan demak bintoro yang dipimpin oleh raden fatah artinya  anaknya sendiri menyerang bapaknya karena haus kekuasaan dan intoleran. Cerita ini tidak ada dasarnya dalam naskah kuno dan prasasti kuno. Padahal Kalo kita membaca naskah kuna dalam bahasa jawa kuno yaitu pararaton tahun pada tahun 1478 atau tahun jawanya 1400 yang diberi condro sengkolo “sirno ilang kertaning bumi” maja pahit runtuh diserang oleh girinda wardhana raja hindu dari Kediri dalam perebutan kekuasaan.

 

5. kutukan sabdo palon sudah terlewat

Seandainya kutukan sabdo palon benar adanya, seharusnya sudah terlewat. Karena dalam mitos tersebut, Sabdo Palon akan bangkit menghancurkan orang orang islam dan menghidupkan kembali ajaran leluhur jawa yaitu ajaran budi. maka perhitungannya seharusnya 1478 yaitu tahun runtuhnya majapahit ditambah 500 tahun yang akan datang sesuai janji sabdo palon. maka ketemunya ( 1478 + 500 = 1978 ) Seharusnya tahun 1978 M adalah kedatangan sabdo palon namun nyatanya tidak terbukti. Ada yang menarik, ditahun 1978 itulah untuk pertama kali disahkannya aliran kepercayaan oleh pemerintah orde baru. Mungkin sebagai simbol bangkitnya sabdo palon noyo genggong, kita tau presiden soeharto sangat kental sekali budaya jawanya, apalagi ditahun tersebut Gunung sumeru meletus.

 

6. raja brawijaya ke-5 juga tokoh fiktif

dalam cerita tersebut juga ada tokoh yang bernama raja brawijaya ke-5 selain sabdo palon, tokoh ini sebenarnya juga fiktif alias mitos, karena kalau kita merujuk prasasti-prasasti tentang majapahit dan naskah-naskah kuno seperti nagara kertagama dan pararathon, tidak ada raja majapahit yang bernama brawijaya ke-5. Sekedar informasi, Nagara kertagama ditulis pada masa kejayaan majapahit Akan tetapi isinya tidak lengkap, Isinya hanya sampai pada masa prabu hayam wuruk saja. Kitab ini Ditulis oleh pujangga istana yang bernama Mpu Prapanca.

Sedangkan kitab Pararathon ditulis sesudah majapahit runtuh yaitu sekitar abad ke 15 M sampai 16 M. kitab ini ditulis oleh pujangga diluar istana, makanya istilah yang digunakan berbeda seperti panggilan untuk Pangeran dalam Nagara Kertagama diucapkan Dyah, sedangkan dalam Pararaton diucapkan Raden. Banyak pihak mengatakan Nagara Kertagama lebih valid dan otentik karena ditulis pada masa kebesaran majapahit.Sedangkan pararaton Walaupun ditulis sesudah majapahit runtuh, akan tetapi jaraknya tidak terlalu lama dan isinya banyak yang cocok dengan prasasti-prasasti.

Mari kita lihat bersama silsilah raja-raja majapahit yang benar.

No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

1.

Nagara kertagama

Dyah wijaya

Sri kerta rajasa jaya wardana

(1294 – 1309)

 

pararathon

Raden wijaya

Sri kerta rajasa

(1294 – 1309)

 

Prasasti kudadu

Nararya sanggrama wijaya

Sri kerta rajasa jaya wardana

(1294 – 1309)

 

No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

2.

Nagara kertagama

Sri jaya Nagara

 

(1309 – 1328)

 

pararathon

Raden kala gemet

Sri jaya Nagara

(1309 – 1328)

 

Prasasti Tuhanyaru

Sri jaya Nagara

Sri sundara pandya dewa dhiswara

(1309 – 1328)

 

No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

3.

Nagara kertagama

Sri Bhuana wijaya tunggadewi

Maharajasa Jayawisnu wardhani

(1328 - 1350)

 

pararathon

Bhreng Kahuripan

 

(1328 - 1350)

 

Prasasti canggu

Dyah Sri Gitarja

 

(1328 - 1350)

 

No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

4.

Nagara kertagama

Dyah Sri Hayam wuruk

Sri rajasa nagara

 

 

Pararathon

Raden tetep

Sri rajasa nagara

(1350 - 1389)

 

No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

5.

Nagara kertagama

Sri Wikrama Wardhana

 

 

 

Pararaton

Bhra Hyang wisesa

 

(1389 - 1429)

 

No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

6

Nagara kertagama

 

 

 

 

pararathon

Dewi Suhita

Bhatara Prabhu Stri

(1429 - 1447)

 

No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

7.

pararathon

Bhre TumapÊl

Sri kertawijaya

(1447 - 1451) 

 

Prasasti waringin pithu

Dyah Kertawijaya

Sri Wijaya parakrama wardhana

 

 

No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

8.

pararathon

Sri Rajasa Wardhana

Sang Sinagara

(1451 - 1453)

 

Prasasti waringin pithu

Dyah Wijaya kumara

 

(1451 - 1453)

Setelah Sang Sinagara Tahta Majapahit kosong selama 3 tahun yang dalam pararathon disebut : 3 taun tan hanna prabu


No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

9.

Pararathon

Bhre Wengker

Bhra Hyang Purwawisesa

(1456 - 1466)

 

Prasasti waringin pithu

Dyah Surya wikrama

Girisa wardhana

 

 

No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

10.

Pararathon

Bhre Pandan Salas/ Bhre TumampÊl

 

(1466 - 1478)

 

Prasasti waringin pithu

Dyah Suraprabahwa

Singhawikrama Wardhana

 

 

Prasasti pamintihan

Dyah Suraprabahwa

Singhawikrama Wardhana 

 

 

Prasasti trowulan 3

Dyah Suraprabahwa adalah putra bungsu kertawijaya

 

 

 

Disini majaphit sudah runtuh tepat pada tahun 1478 M akibat serangan raja Kediri yang bernama Girindra Wardhana Dyah Ranawijaya yang dibantu oleh prabu gangga dara sesuai yang tertulis dalam prasasti petak.

No

Sumber

Nama

Gelar

Era pemerintahan

11.

Prasasti petak

Dyah Ranawijaya

Girindra Wardhana

(1486)

 

Setelah Girindra Wardhana Dyah Ranawijaya menang, dia mengaku sebagai penerus tahta kerajaan majapahit dan memindahlan pusat kerajaan ke keeling lalu ke daha atau kediri. akan tetapi, bekas-bekas kerajaan majapahit yang sudah terlanjur terpecah belah sudah tidak bisa disatukannya lagi dan mereka mendirikan kerajaan-kerajaan kecil sendiri-sendiri yang juga mengaku sebagai penerus tahta majapahit. kemudian kerajaan-kerajaan kecil tersebut ditaklukan satu persatu oleh kerajaan demak bintoro dibawah Sultan Trenggono.

Setelah kita tau silsilah raja raja majapahit yang benar dan disitu tidak ada yang namanya raja brawijaya 5, lantas dari mana muncul nama raja brawijaya 5 yang katanya raja terakhir majapahit yang dikutuk oleh sabdo palon….? Masalah ini akan kita bahas pada tulisan yang akan datang insya allah.






Post a Comment

Previous Post Next Post